SHARE

Ilustrasi | Istimewa

MilleaLab sebagai Solusi Literasi Digital

Dalam program kerja sama, MilleaLab, selaku mitra, akan bekerja penuh membantu pemerintah dalam meningkatkan kompetensi literasi digital yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dalam kerangka acuannya, yaitu Kurikulum Merdeka. MilleaLab akan membuat pengayaan praktis bagi para pendidik di Indonesia untuk terlibat dalam praktik bagi pendidikan yang menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran kontekstual sesuai perkembangan teknologi imersif terapan mutakhir. Harapannya, para pendidik dalam menciptakan pembaharuan bahan ajar sesuai dengan semangat kreativitas di Platform Merdeka Mengajar.

Menyikapi program ini, Andes Rizky, Direktur SHINTA VR, menyatakan bahwa penandatanganan kerja sama memperlihatkan relevansi inovasi teknologi yang SHINTA VR kerjakan dengan ancangan literasi digital yang Kemendikbudristek persiapkan.

“Sekali lagi, MilleaLab membuktikan kontribusinya terhadap pendidikan teknologi di Indonesia. Dengan mengedepankan metode Virtual Reality, MilleaLab mendukung sepenuhnya agenda peningkatan literasi digital yang dicanangkan dalam Kurikulum Merdeka. Teknologi imersif adalah solusi nyata pendidikan hari ini,” ujar Andes Rizky.

Teknologi Imersif dan Tantangan Literasi Digital

MilleaLab berperan sentral dalam mengantisipasi tantangan yang dihadapi pendidikan. Sekiranya, MilleaLab mencatat dua hal yang menjadi tantangan yang melatari kerja sama ini, yaitu (1) kurangnya literasi digital bagi pendidik dan (2) keterbatasan anggaran teknologi pendidikan.

Faktor pertama tersebut mengindikasikan bahwa kualitas pendidik di Indonesia perlu ditingkatkan secara masif. Hal inilah yang selama ini telah dikerjakan MilleaLab melalui Pendekar VR, suatu komunitas yang mewadahi guru-guru atau tenaga pendidik yang mempraktikkan pembelajaran Virtual Reality di dalam kelas belajar masing-masing. Pendekar VR tersebar di seluruh wilayah strategis di pulau-pulau Indonesia. Dengan rekam jejak tersebut, MilleaLab ingin mengentaskan masalah pendidik di ranah pendidikan sesuai UNESCO ICT Competency Framework for Teacher; knowledge acquisition, knowledge deepening dan knowledge creation.

Halaman :