SHARE

istimewa

Dengan menghentikan impor maka hal itu akan mendorong produsennya membuka industri di Indonesia," kata Mantan Menteri Perdagangan itu. Selain itu, lanjutnya, hal itu akan membuka lapangan kerja, menghidupkan UMKM, serta menciptakan ekosistem dari suatu rumpun bisnis.

"Ini artinya ada transfer ketrampilan, transfer pengetahuan, transfer teknologi, dan tentu saja membangun kemakmuran rakyat, membangun pemerataan ekonomi. Juga membangun kualitas sumberdaya manusia. Ini poin-poin strategis dari penggunaan produk dalam negeri. Bukan sekadar transaksi ekonomi, tapi membangun peradaban Indonesia," kata politisi Partai Nasdem itu.

Lebih lanjut, Rachmat Gobel, mengingatkan pemerintah juga harus serius membangun industri yang ramah lingkungan seiring adanya target FOLU Net Sink 2030.

"Ini masalah realisasi komitmen industri dalam penyerapan karbon, baik itu dalam hal prosesnya, bahan bakunya, maupun pada carbon trade nya. Perlu ada pemihakan dari pemerintah terhadap industri yang ramah lingkungan dengan memberikan prioritas maupun insentif-insentif lainnya," kata Gobel.

Ia mengatakan industri yang tak ramah lingkungan akan menimbulkan masalah sosial dan kesehatan. "Ujungnya menurunkan kualitas sumber daya manusia dan menyedot dana APBN juga karena lingkungan yang kotor dan masyarakat yang didera penyakit," ujarnya.
 

Halaman :