SHARE

Literasi

Masyarakat ke masyarakat

Program pemerintah untuk meningkatkan budaya literasi memang perlu diintensifkan karena literasi ibarat fondasi yang menentukan kokoh atau tidaknya suatu bangunan.

Seperti yang dikatakan Guru Besar Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Prof. Amy Yayuk Sri Rahayu mengatakan manfaat literasi jelas penting dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis masyarakat.

Tentunya, ada banyak cara untuk membangun literasi masyarakat baik di perkotaan hingga mereka yang ada di perdesaan.

Misalkan dengan mendorong pembangunan perpustakaan daerah, bahkan hingga tingkat kelurahan atau desa. Perpustakaan yang fungsional dengan desain menarik sehingga menarik minat anak muda untuk datang berkunjung.

Namun demikian pembangunan perpustakaan hanya menjadi salah satu cara, karena masih banyak cara lain untuk membangun literasi.

Prof. Amy Yayuk Sri Rahayu yang juga merupakan pengamat kebijakan publik UI menilai perlunya peran serta masyarakat secara kolaboratif untuk menyukseskan program pembudayaan literasi.

Kebijakan Pemerintah juga perlu diarahkan pada pembudayaan literasi dengan model pendekatan dari bawah atau bottom up, artinya dengan melibatkan peran masyarakat.

Misalkan dengan mendukung program perpustakaan mandiri yang diinisiasi oleh masyarakat, serta menyediakan sarana prasarana seperti taman baca, pengadaan buku dan berbagai program lainnya.

Dari sini nantinya akan mendorong masyarakat lainnya untuk ikut berkontribusi dalam memberikan buku-buku layak baca.

Dari narasi di atas dapat disimpulkan bahwa literasi memegang peranan penting sebagai bekal awal bagi seseorang dalam menghadapi tantangan era digital.

Dengan demikian penguatan program memang perlu terus digaungkan. Karena, di tengah arus informasi yang berlimpah, maka kemampuan literasi tidak boleh rendah.

Karena perubahan dunia digital memang menghadirkan banyak tantangan, sehingga untuk merespons tren digital tersebut maka upaya menumbuhkan kemampuan literasi akan menjadi selalu relevan, hal ini bisa dimulai dengan membuka akses selebar-lebarnya bagi masyarakat terhadap dunia pustaka.

Meskipun dunia digital penuh ingar bingar, namun literasi akan mengawal setiap proses belajar.*

Halaman :
Tags
SHARE