SHARE

Akuisisi Mercedes-EQ Formula E Team, McLaren Siap Jadi Peserta Formula E

CARAPANDANG - Tim legendaris Formula 1, McLaren Racing secara resmi mengumumkan bakal menjadi peserta Formula E musim depan lewat aksi akuisisi tim juara bertahan, Mercedes-EQ Formula E Team.

Zak Brown, CEO McLaren Racing mengungkap bahwa akuisisi tim Mercedes-EQ direncanakan rampung pada akhir tahun ini.

Keberadaan McLaren di Formula E akan melengkapi portofolio, di samping Formula 1 (F1), IndyCar, Extreme E, dan E-sports.

Keluarga besar tim Mercedes-EQ yang merebut juara konstruktor sekaligus juara pembalap lewat Nyck de Vries pada musim 2020/2021 akan dipertahankan, termasuk Team Principal Mercedes-EQ saat ini, Ian James.

"Seperti semua bentuk ajang balap yang kami ikuti, Formula E terbilang strategis, komersial, dan akan menjadi nilai tambah buat manajemen McLaren Racing secara keseluruhan. Terlebih, kami akan memiliki rumah buat tim Formula E kelas dunia yang telah dibangun Mercedes, yang akan menjadi bagian penuh dari keluarga McLaren Racing," ujarnya secara tertulis di laman resmi McLaren, dikutip Minggu (15/5/2022).

Zak menjelaskan bahwa perjanjian untuk masuk ke Formula E sebenarnya telah terealisasi pada awal tahun ini, namun jalannya belum dipastikan.

Ketika itu, rencana ini juga berbarengan dengan keputusan McLaren memasuki ajang balap off-road elektrik, Extreme E pada musim depan.

Oleh sebab itu, kedua langkah ini bukan hanya mencerminkan komitmen terhadap ajang balap berbasis listrik (motorsport EV), tetapi juga bertujuan untuk mempercepat perjalanan keberlanjutan tim berbasis di Woking, Inggris ini, sekaligus menjangkau audiens global baru yang lebih beragam.

"McLaren selalu berusaha untuk bersaing dengan yang terbaik dan terdepan dalam teknologi. Memberikan penggemar, mitra, dan masyarakat terkait cara baru untuk bersemangat, terhibur, dan terinspirasi. Formula E, seperti semua seri balap kami, memenuhi semua kriteria tersebut. Saya percaya bahwa Formula E akan memberi McLaren keunggulan kompetitif melalui pemahaman yang lebih besar tentang balap EV," tambahnya.

Ian James, Kepala Tim Mercedes-EQ yang nantinya akan terlibat membangun tim McLaren Formula E, menjelaskan bahwa keputusan ini akan menjadi babak baru untuk para punggawa tim sejak pertama kali terjun ke Formula E pada musim 2019.

Dirinya pun bersemangat bahwa McLaren akan mempertahankan para punggawa tim.

Oleh sebab itu, sampai musim depan tiba, pihaknya masih akan fokus untuk memberikan hasil terbaik buat Mercedes-EQ di sisa musim ini.

"Menjadi bagian dari keluarga McLaren Racing adalah sebuah kehormatan, di mana McLaren selalu identik dengan kesuksesan dan performa tinggi. Ini adalah momen yang luar biasa untuk semua pihak yang terlibat. Untuk orang-orang yang membentuk tim ini, mereka yang membuat jantung tim terus berdetak. Maka dari itu, mampu terus bekerja dengan mereka adalah hal yang paling membuat saya bersemangat," ungkapnya.

Sebagai informasi, Mercedes-EQ musim ini masih menjadi pemimpin klasemen konstruktor sementara Formula E dengan 136 poin.

Pembalapnya, Stoffel Vandoorne pun masih memuncaki klasemen dengan koleksi 96 poin, sementara Nyck de Vries di posisi ke-8 dengan 40 poin.

Mercedes memutuskan hengkang dari Formula E pada akhir 2021, menyusul pabrikan otomotif raksasa lain yang juga memutuskan hengkang, Audi dan BMW.

Ketika itu, Mercedes mengaku butuh menjual tim Formula E miliknya agar bisa lebih fokus pada ajang F1.

Adapun, McLaren sendiri merupakan salah satu tim tersukses di F1 lewat mengantarkan pembalapnya menjadi juara dunia F1 hingga 12 kali, yang terbaru lewat Lewis Hamilton pada musim 2008.

Dalam hal ini, McLaren hanya kalah dari Ferrari (15 kali). Adapun dari sisi juara konstruktor F1, tim McLaren merebut 8 kali juara dunia, setingkat dengan Mercedes dalam menempati posisi tiga besar tim tersukses setelah Ferrari (16 kali) dan Williams (9 kali).

Tags
SHARE