SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan kerugian keuangan yang sangat besar akibat pandemi secara global mendorong mandat G20 yang semula fokus pada isu ekonomi, bergeser ke masalah kesehatan.

"Pentingnya kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan karena kami lihat selama 20 tahun terakhir pandemi global mempunyai dampak keuangan yang sangat besar," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Joint Finance Health Ministers Meeting (JFHMM) di Bali, Sabtu (12/11) malam.

Budi mencontohkan pandemi Flu Babi (H1N1) pada tahun 2003 dampak ekonominya mencapai 50 miliar dolar AS, dan terulang lagi pada tahun 2009 dengan nilai kerugian yang sama berkisar 50 miliar dolar AS.

Selain itu, pandemi Ebola pada tahun 2014 memiliki dampak ekonomi 50 juta dolar AS.

"Kerugian ekonomi terbesar terjadi saat ini. COVID-19 menyebabkan dampak ekonomi yang jauh lebih besar lagi," kata Menkes.

Budi mengatakan bahwa G20 pada tahun 2008 semula memiliki mandat untuk menyelesaikan permasalahan di sektor ekonomi. Sementara itu, G20 saat ini lebih memperhatikan masalah kesehatan.

"Masalah kesehatan membawa dampak ekonomi secara global. Ini berdampak pada adanya krisis ekonomi yang signifikan pada hal lainnya," kata Budi.

Menurut Budi, frekuensi krisis kesehatan dalam kurun beberapa bulan terakhir bergerak lebih sering. Misalnya, kemunculan cacar monyet sebagai pandemi yang berskala kecil.

Untuk itu, Presidensi Indonesia di G20 tahun ini fokus pada pembenahan arsitektur kesehatan global dengan mereplikasi arsitektur keuangan global yang sebelumnya melahirkan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
 

Halaman :