SHARE

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi turun seiring pelaku pasar yang mengkhawatirkan tingginya risiko resesi ekonomi global.

CARAPANDANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi turun seiring pelaku pasar yang mengkhawatirkan tingginya risiko resesi ekonomi global.

IHSG dibuka melemah 34,72 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.619,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,02 poin atau 0,88 persen ke posisi 901,64.

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan kembali melemah, disebabkan oleh masih tingginya risiko resesi di global, tensi yang meningkat di regional, antara Rusia-Ukraina serta Jepang-China, dan melemahnya harga komoditas dan nilai tukar rupiah," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Pasar saham AS kemarin ditutup melemah. Dow Jones melemah 1,02 persen, S&P 500 turun 1,16 persen, dan Nasdaq terkoreksi 1,47 persen.

Kekhawatiran dari investor menjadi alasan utama penurunan pasar, di mana survei yang dilakukan oleh Bloomberg terhadap institusi keuangan menunjukkan bahwa mayoritas institusi menunjukkan pesimisme terhadap ekonomi pada 2023.

Rilis data tenaga kerja tercatat positif, di mana U.S private payrolls menunjukkan kenaikan sebanyak 235 ribu pada Desember 2022, yang lebih baik dari estimasi.

Namun, hal itu meningkatkan kekhawatiran investor terkait dengan rencana The Fed yang akan terus menaikkan suku bunga.

Sementara itu, pasar saham Eropa kemarin ditutup bervariasi. DAX turun 0,38 persen, FTSE naik 0,64 persen, dan STOXX600 melemah 0,2 persen.

Beberapa saham retailer menunjukkan kenaikan, setelah rilis data menunjukkan pendapatan yang lebih baik dari estimasi pada akhir 2022.

Rilis data yang ditunjukkan oleh funds network, Calastone, menunjukan bahwa saham di Inggris mencatatkan outflow untuk saham yang mencapai rekor, yaitu sebesar 9,95 miliar dolar AS, dengan tiap bulan menunjukkan outflow.

Sedangkan inflasi di Italia menunjukkan perbaikan, turun ke level 12,3 persen pada periode Desember 2022 dari bulan sebelumnya 12,6 persen yang mengikuti penurunan inflasi di beberapa negara Eropa, seperti Prancis, Jerman, Spanyol.

Ekspor di Jerman juga turun secara mengejutkan pada November 2022, turun 0,3 persen dengan impor yang juga terkontraksi 3,3 persen.

Dari Asia, terjadi penurunan laba beberapa perusahaan besar di Asia, di mana Samsung Electronics menginformasikan laba terburuk dalam delapan tahun terakhir, dengan penurunan 70 persen (qoq) dari operating profit.

Sementara itu, rilis data Jepang tercatat positif, dimana PMI meningkat ke 51,1 di periode Desember 2022 (Nov-22: 50,3).

Investor juga masih akan mencermati tensi antara Rusia-Ukraina, setelah kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin menginformasikan penghentian serangan ke Ukraina untuk 36 jam, karena hari Natal.

Namun, Ukraina menginformasikan hal itu adalah rencana untuk pengiriman kembali tentara. Saat ini AS dan Jerman telah setuju untuk mengirimkan bantuan militer ke Ukraina.

Tensi juga masih tinggi antara Jepang-China, setelah Jepang meminta negara G7, untuk menghentikan “economic coercion” yang dilakukan oleh China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks menguat 115,8 poin atau 0,45 persen ke 25.936,6, indeks Hang Seng naik 25,45 atau 0,12 persen ke 21.077,62, indeks Shanghai meningkat 4,23 poin atau 0,13 persen ke 3.159,45, dan indeks Strait Times turun 8,91 poin atau 0,27 persen ke 3.283,75.



Tags
SHARE