SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam upaya mengendalikan inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 1.763,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.773,40 dolar AS dan terendah di 1.752,90 dolar AS.

Emas berjangka teraktif tergelincir 13,70 atau 0,78 persen menjadi 1.740,30 dolar AS pada Senin (28/11/2022), setelah terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.754,00 dolar AS pada Jumat (26/11/2022), dan terdongkrak 5,70 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.745,60 dolar AS pada Rabu (23/11/2022).

Data ekonomi yang dirilis pada Selasa beragam. Indeks harga 20 kota AS CoreLogic Case-Shiller S&P turun 1,2 persen pada September, penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan menyamai penurunan 1,3 persen yang diharapkan oleh para ekonom.

The Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 100,2 pada November, dari 102,2 pada Oktober dan terendah sejak Juli.

Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan pada Senin (28/11/2022) bahwa Fed memiliki "cara untuk pergi" pada kenaikan suku bunga, dan dapat terus menaikkannya dan menahannya hingga 2024 untuk memerangi inflasi. Dia juga menegaskan kembali pandangannya bahwa suku bunga perlu dinaikkan setidaknya 1,0 persen menjadi antara 5,0 persen dan 5,25 persen.
 

Halaman :
Tags
SHARE