SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Harga emas turun melemah karena tekanan dari memudarnya harapan penurunan suku bunga AS membayangi kenaikan permintaan safe haven yang timbul dari gejolak geopolitik di Timur Tengah.

Mengutip data Refinitiv pada Rabu (17/4/2024) harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi US$2,376.39 per troy ons.

Sementara pagi ini, Kamis (18/4/2024) pukul 6.25 WIB harga emas dunia tercatat US$2.366,39, naik 0,23%.

"Ketidakpastian geopolitik terus mendukung emas dan jika ada peningkatan situasi, maka harga bisa bergerak menuju kisaran $2.500," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar Blue Line Futures di Chicago.

"Harga emas hanya akan turun jika bank sentral berhenti membeli atau jika investor kembali ke fase risk-on," ujarnya.

Iran mengatakan militernya siap menghadapi setiap serangan Israel. Iran melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.

Pejabat tinggi bank sentral AS termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa tidak memberikan panduan apa pun tentang kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 71% pada bulan September. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

Meskipun emas sebagian besar tetap tidak berkorelasi dengan dolar AS dan imbal hasil Treasury dalam tren saat ini, emas mungkin masih menunjukkan respons jangka pendek terhadap pergerakan keduanya, kata analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga. dilansir cnbcindonesia.com

Tags
SHARE